top of page

Kain Tradisional Indonesia yang Mencuri Perhatian Dunia


Sebagai negara dengan beragam suku, adat, dan budaya, Indonesia memiliki koleksi kain tradisional yang cukup melimpah. Kain tradisional ini datang dari berbagai wilayah, lengkap dengan ciri dan maknanya masing-masing. Yang membuat kain-kain tradisional ini semakin unik adalah proses pembuatannya yang sebagian masih dilakukan secara manual.

Nggak hanya dikenal di negara sendiri, ternyata, kain-kain tradisional Indonesia juga cukup dikenal sampai ke wilayah mancanegara, lho, 20s People! Kebanyakan, kain tradisional ini mencuri perhatian warga dunia karena sering digunakan sebagai cinderamata. Berikut enam macam kain tradisional yang keindahannya sudah diakui oleh warga dunia ini:

1. Batik

Siapa yang nggak mengenal batik? Awalnya, kain tradisional ini berasal dari Jawa dan banyak dikenakan oleh masyarakat Jawa sebagai pakaian sehari-hari. Tapi, sekarang provinsi-provinsi lain pun nggak ingin kalah dengan turut mencipatakan kain batiknya sendiri-sendiri. Motif dan warna yang ada pada kain batik seringkali melambangkan makna yang berbeda-beda. Walau dikenal sebagai kain tradisional, namun batik juga mulai banyak dijadikan sebagai bagian dari fashion modern saat ini.

2. Ulos

Ulos adalah kain tradisional yang memiliki peran penting bagi masyarakat Batak. Kain yang dibuat dengan cara ditenun ini banyak bermunculan di momen-momen penting, seperti pernikahan, kelahiran, dan duka cita.Biasanya, ulos didominasi oleh warna merah, hitam, dan perak, dengan corak tambahan dari benang warna emas dan perak. Meski dulu lebih sering digunakan sebagai sarung dan selendang, namun sekarang, ulos juga banyak dijumpai dalam bentuk tas, sabuk, dompet, dan lain-lain.

3. Tenun Ikat

Kain tenun ikat merupakan salah satu kain tradisional yang memiliki proses pembuatan yang cukup panjang. Sebelum ditenun, benang yang akan digunakan harus dicelupkan terlebih dahulu ke dalam zat pewarna alami. Baru setelah itu, benang-benang disusun dan ditenun sesuai dengan corak yang diinginkan. Di Indonesia sendiri, kain tenun ikat yang terkenal datang dari Sintang, Toraja, Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa, Jepara, dan Flores.

4. Kain Gringsing

Dibandingkan dengan kain tradisional lainnya, mungkin kain gringsing yang memakan waktu pembuatan yang paling lama. Kain tradisional yang berasal dari Tenganan, Bali, ini dapat memakan waktu pembuatan sekitar dua hingga lima tahun. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang menggunakan teknik dobel ikat dan hanya mengandalkan kinerja tangan, tanpa bantuan alat atau mesin sedikit pun.

5. Songket

Kain tradisional yang populer selanjutnya adalah kain songket. Kain tradisional Indonesia yang berasal dari Minangkabau ini masih tergolong dalam keluarga tenunan brokat. Cara pembuatannya dilakukan dengan teknin tenun, menggunakan benang emas atau perak. Sama halnya seperti batik, kain songket juga memiliki keragaman motif yang sesuai dengan ciri khas masyarakat setempat, seperti Barantai Merah, Barantai Putiah, Saik Kalamai, dan lain sebagainya.

6. Kain Sutra Bugis

Sesuai dengan namanya, kain sutra bugis berasal dari suku Bugis, Sulawesi Selatan, dan ditenun menggunakan benang yang dihasilkan dari ulat sutra. Umumnya, kain sutra bugis tampil dengan motif kotak-kotak. Pada zaman dahulu, warna dan ukuran motif kotak-kotak tersebut dijadikan sebagai tanda apakah sang pemakainya itu sudah menikah atau belum.

Selain keenam jenis kain di atas, Indonesia tentu memiliki beragam jenis kain tradisional lainnya. Walau sudah ada sejak lama, namun bukan nggak mungkin, kain-kain tradisional tersebut dikombinasikan dengan style fashion saat ini. Semua tergantung dari kreativitas kita saja dalam memadupadankan kain tradisional dengan gaya berpakaian sehari-hari. Setuju untuk lebih mencintai dan melestarikan kain tradisional Indonesia, 20s People?

Source: alimustikasari.com

Image: tokopedia.net

RECENT POSTS
SEARCH BY TAGS
No tags yet.
ARCHIVE
bottom of page